BADUNG - Dalam acara Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke - 9 tahun 2023, yang diselenggarakan oleh Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, di Westin Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Badung, pada Jumat 16 Juni 2023.
Acara itu dibuka oleh Gubernur Wayan Koster secara langsung yang menghadirkan 350 Buyers dari 51 Negara, 230 Sellers dari 5 Negara.
Dalam keterangan jumpa pers yang dihadiri oleh The Ministry of Tourism & Creative Economy - Mr. Vinsensius Jemadu, Deputy of Tourism Products and Event Organization, The Ministry of Foreign Affairs - Ambassador Mrs. Siti Nugraha Mauludiah, Adviser to the Minister on Sosio Cultural Affairs and Indonesian Overseas, Chairman of Bali Tourism Board – Mr. Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Tourism Malaysia, Mr. Junus Bin Suhid – Director of Tourism Malaysia Jakarta, General Manager the Westin Resort Nusa Dua - Mr. Sander Looijen dan President Director of IHC - Indonesia Healthcare Corporation - Drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS.
Baca juga:
Buleleng, Singa Ambara Raja
|
Ida Bagus Agung Partha Adnyana (Gus Agung) menyebutkan dalam jumpa pers bahwa tidak perlu membahas tentang kualitas dan kuantitas Tourism tetapi lebih kepada action.
Mempromosikan Bali secara berkelanjutan dan bertanggung jawab membutuhkan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan dan budaya. Dengan berfokus pada praktik pariwisata berkelanjutan dan mempromosikan pengalaman budaya otentik, Bali dapat terus menarik pengunjung sekaligus melestarikan warisan alam dan budayanya untuk generasi mendatang.
Baca juga:
Melbourne, Festival of Youth and The Art
|
Dalam kesempatan yang berbeda ia juga mengatakan kedepan Bali akan mengarah kepada medical tourism.
Medical tourism adalah bentuk baru dari pariwisata dan pelayanan medis yang dapat diartikan perjalanan yang dilakukan seseorang ke luar daerah/ negara asalnya untuk mencari perawatan medis. Pasien yang melakukan medical tourism disebut medical tourist.
" KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) diharapkan mampu menjadi tempat fokus bagi penerapan medical tourism, mulai dari dokter luar negeri dan lainnya, semua itu dibiayai negara "
Menanyakan soal target pemerintah dalam mencanangkan program medical tourism ini salah satunya adalah mencegah bocornya devisa. Kemudian warga lokal Jakarta, Surabaya dan Semarang yang ingin melakukan pengobatan nantinya tidak harus ke luar negeri tetapi di Bali.
" Bukan saja mereka tetapi juga tamu - tamu mancanegara juga bisa melakukan medical tourism nantinya, " ungkap Gus Agung ini.
Ia juga menekankan bahwa Bali ini jangan hanya mengejar kedepannya terhadap kuantiti atau jumlahnya tetapi juga meningkat secara kualitas.
" Bila semua itu berjalan tentu jenis tamu Leisure Tourism, Mice Tourism dan Medical Tourism bisa berjalan bersama "
Menanyakan hubungan langsung dengan program Medical Tourism ini, Gus Agung menyebutkan bahwa ini juga akan mendatangkan kebutuhan akan tenaga kerja baik jasa maupun tenaga medis.
" 40?ri tenaga kerja itu biasanya terserap dari sekitar, tentu itu semua sedang diatur, " pungkasnya yang merupakan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali ini. (Ray)